LAPORAN
PRAKTIKUM EVALUASI
SENSORI
UJI
DUO TRIO
Oleh
:
M AZHARI
J1A115091
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegujian pembedaan
digunakan untuk meetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau organoleptik
antara 2 contoh meskipun dalam pengujian terdapat sejumlah cotoh yang disajikan
bersamaan, tetapi untuk melaksanakan pembedaan selalu ada dua contoh yang di
pertentangkan . Untuk
mempertentangkan contoh- contoh yang di uji dapat menggunakan bahan pembanding
tetapi dapat juga tanpa bhan pembanding maka sifat-sifat oragonoleptik yang
akan di bedakan harus benar-benar jelas dan di pahami oleh panelis
Uji-uji
ini digunakan untuk menilai
pengaruh macam-macam perlakuan atau modifikasi proses atau bahan dalam
pengolahan pangan bagi industry atau untuk mengetahui adaya perbedaan atau
persamaan diantara 2 produk dari komoditas yang sama.
Pada
uji duo-trio , tiap-tiap anggota panel disajikan 3 contoh, 2 contoh dari bahan
yang sama dan contoh yang ketiga dari bahan lain . Untuk uji duo-trio salah satu
dari 2 contoh yang sana dicicp terlebih dahulu atau di kenali dan di anggap
sebagai contoh baku, sedangkan ke-2, dalam contohnya lainnya, kemudian dalam penyuguhannya ketiga contoh itu
dapat diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan secara bersamaan
atau contoh bakunya diberikan terlebih dahulu setelah itu kedua contohn ya
lainnya disajikan .
1.2 Tujuan
Pada praktikum ini bertujuan
untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau orgnoleptik antara 2
contoh atau lebih dari 2 contoh .
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Uji pembeda
Pengujian
pembedaan dilakukan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau
organoleptik antara 2 contoh .Meskipun dalam pengujian dapat saja sejumlah
contoh disajikan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses
atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri ,atau utuk mengetahui adanya
perbedaan atau persamaan antara dua produk dan komoditi yang sama terutama dari
segi konsumen.untuk mempertentangkan contoh-contoh yang di uji dapat
menggunakan bahan pembanding (Hastuti,1997).
Pengujian
pembedaan dapat terdiri dari :
1. Uji pasangan
2. Uji segitiga
3. Uji duo-trio
4. Uji pembanding ganda
5. Uji pembanding jamak
6. Uji psangan tuggal
7. Uji pasangan jamak
8. Uji tunggal
2.2
uji duo-trio
Uji
duo – trio adalah uji yang di gunakan untuk mendeteksi adanya perbedaa yang
kecil antra dua contoh. Uji ini relative mudah karena adanya contoh baku dalam
pengujian. Biasanya uji
duo-trio digunakan untuk melihat oerlauana baru terhadap mutu produk ataupun
menilai keseragaman mutu bahan serta digunakan utuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan antara 2 sampel atau mendeteksi perbedaan sifat yang tigkat perbedaan
ya sangat sedikit , misalnya untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang
di proleh dari 2 kondisi yang sedikit berbeda.dalam uji ini disediakan 3 sampel
dengan rrincian 2 sampel sama dan 1 sampel beda, salah satu sampel yang sama di
beri tanda s sebagai standart.karena contoh yang dinilai ada 2 maka peluang
secara acak adalah ½ atau 50% .uji
duo-trio merupakan sala satu uji
pembeda , uji pembeda ini basanya digunakan untuk mengetahui adanya tidaknny
perbedaan antara dua sampel yang disajikan .pada duo-trio ini digunakan sampel
yang disajikan , pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding (Kartika, 1987).
2.2.1
Prinsip
uji duo-trio
Uji duo-trio
bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelis disajikan 3 contoh
sampel produk berbeda .uji duo-trio hamper sama dengan uji segitiga .tetapi
dalam uji ini dari awal telah di tentukan pembanding yang dibandingkan dengan kedua sampel lainny
, dalam
penyajian contoh ketiganya disajikan bersamaan.Panelis di minta untuk memilih
di antara 2 contoh ;aain yang berbeda dengan pembanding (Hastuti,1987).
2.2.2
Manfaat
penggunaan uji duo-trio
Meurut
barasbanyu (2011) manfaat yang dapat diproleh setelah melakukan uji duo-trio
yaitu :
a. Dapat mengetahui perbedaan dari
suatu bahan pangan baik dalam hal pengolahan bahan baku yang digunakan dan
lain-lain.
b. Dapat mengetahui perbedaan antara
aroma, warna dan rasa dalam beberapa
bahan pangan
c. Dapat melatih sensitifitas alat
indra dalam uji sensori atau pun
organoleptik
d. Dapat mengetahui perbedaan
karateristikyang dimiliki suatu bahan pangan.
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum
kali ini dilakukan pada hari sabtu tanggal - pada puku- yang bertempat di--
3.2
Alar dan Bahan
Adapun
alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah cup kecil, sendok, alat tulis,
dan kuisioner dan bahan yang di gunakan adalah sirup abg kode R dan 307 dan
sirup marjan kode 512 Serta Air Mineral
3.3
Prosedur Kerja
Pada
praktikum kali ini disiapkan 3 sampel bahan yang akan diujikan yaitu, sirup
dengan kode R sebagai sampel baku dan cicip dengan kode 307b dan kode 512 sebagai sampel uji , dicicip terlebih dahulu
sampel R kemudian dicicipi sampel 307 dan 521.Diberi tanda 1 pada kuisioner
untuk sampel yang b erbeda dari sampel baku .Diamati warna ,aroma dan rasa
sirup .
BAB
IV
HASIL
DAN
PEMBAHASAAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Data
Uji Duo-Trio Sirup
PANELIS
|
SIRUP
|
|||||
WARNA
|
AROMA
|
RASA
|
||||
307
|
521
|
307
|
521
|
307
|
521
|
|
P1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P2
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
P3
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P4
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P5
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P6
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P7
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P8
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P9
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P10
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P11
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P12
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P13
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P14
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P15
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
P16
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P17
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P18
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P19
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P20
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P21
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P22
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P23
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P24
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
P25
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P26
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P27
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P28
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P29
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P30
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
P31
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
P32
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P33
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P34
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P35
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P36
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
P37
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P38
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
P39
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
Jumlah
|
9
|
21
|
11
|
26
|
9
|
28
|
Rata-rata
|
0,23076
|
0,53846
|
0,28205
|
0,66666
|
0,23076
|
0,71794
|
4.2
Pembahasan
Uji
duo-trio dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yan kecil angtara 2
sampel .Ada sampel baku dalam pengujian (R=reference). Biasanya uji duo-trio digunakan
untuk melihat perlakuan baru terhadapt mutu produk ataupun menilai keseragaman
mutu bahan.
Pengujian
duo-trio , Panelis diminta untuk mengenali contoh yang berbeda atau contoh yang
sama dengan contoh baku, panelis harus mengenali contoh baku terlebih dahulu da
kemudian memilih sala satu dari 2 contoh baku terlebih dahulu dan kemudian
memilih sala stu dari dua contoh yang lain yang berbeda dengan contoh baku dan
ditandai dengan angka 1, peluang untuk memilih benar adalah 0,5.
Hasil
penilaian panelis di tabulasikan dalam table dan dibandingkan dengan table
duo-trio dengan taraf 5%. Dari 39 panelis, panelis
yang menyatakan berbeda atau yang menyatakan sirup denga kode 521 bberbeda
dengan sampel R yaitu sebanyak 21 oirang , parameter yang diamati yaitu warna
sirup. Pada
table duo-trio jumlah minimum panelis yang menyatakan beda (benar) dengan jumlah panelis 39
pada taraf 5% yairu , 27
orang. Sehigga
data dikatakan bahwa tidak ada perbedaan warna pada sirup. Jjumlah panelis yang menyatakan
berbeda yaitu 26 orang jadi,
aroma dari siup yang memiliki kode
521 tidak berbeda dengan sampel baku.
Pengujian
rasa pada sampel diproleh sebanyak 28 orang panelis yang menyatakan berbeda
pada sampel berkodde 521 berbeda dengan sampel baku “R”. Pada pengujian ini bahwa sirup
marjan dengan kode 521 memiliki prbedaan
pada rasa, sedangkan
aroma serta warna sama dengan sampel baku (R) yaitu sirup merek ABC dan sampel berkode 307 yang
merupakan sirup merek ABC.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah di lakukan dengan sampel sirup merek ABC sebagai sampel
baku (R) , sampel 307 yaitu sirup merek ABC dan sampel 521 yaitu sirup merek
marjan, dapat di ambil kesimpulan bahwa sirup marjan (kode 521) berbeda dari segi rasa dengan sirup merek ABC (
sampel baku R), sedangkan dari segi aroma dan warna sirip merek marjan sama
dengan sirup merek ABC, dengan jumlah panelis 39 dengan taraf 5% .
DAFTAR
PUSTAKA
Barasbanyu. 2011. Uji pembedaan, triangle dan duo – trio. Kencana : Bandung
Hastuti, P .1987. Pedoman uji indrawi bahan pangan. PAU. Pangan dan gizi : Yogyakarta
Kartika, B,dkk. 1987. Pedoman uji indrawi bahan pangan. PAU pangan dan gizi : Yogyakarta
Yulia, Ade. 2016. Materi
Kuliah Evaluasi Sensori. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Jambi
No comments:
Post a Comment