Thursday, March 16, 2017

UJI SEGITIGA



LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI
UJI SEGITIGA
 

Oleh :
M AZHARY
J1A115091
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar  Belakang
Pegujian pembedaan digunakan untuk meetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau organoleptik antara 2 contoh meskipun dalam pengujian terdapat sejumlah cotoh yang disajikan bersamaan, tetapi untuk melaksanakan pembedaan selalu ada dua contoh yang di pertentangkan . Untuk mempertentangkan contoh- contoh yang di uji dapat menggunakan bahan pembanding tetapi dapat juga tanpa bhan pembanding maka sifat-sifat oragonoleptik yang akan di bedakan harus benar-benar jelas dan di pahami oleh panelis
            Uji-uji ini digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan atau modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industry atau untuk mengetahui adaya perbedaan atau persamaan diantara 2 produk dari komoditas yang sama.
            Pada uji duo-trio , tiap-tiap anggota panel disajikan 3 contoh, 2 contoh dari bahan yang sama dan contoh yang ketiga dari bahan lain . Untuk uji duo-trio salah satu dari 2 contoh yang sana dicicp terlebih dahulu atau di kenali dan di anggap sebagai contoh baku, sedangkan ke-2, dalam contohnya lainnya,  kemudian dalam penyuguhannya ketiga contoh itu dapat diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan terlebih dahulu setelah itu kedua contohn ya lainnya disajikan .

 Tujuan
Tujuan dari uji segitiga ini adalah :
1.   Mendeteksi adanya perbedaan kecil diantara tiga contoh yang disajikan tanpa adanya pembanding.
2.   Menentukan produk yang berbeda diantara ketiga sampel yang disajikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uji pembeda
            Pengujian pembedaan dilakukan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensori atau organoleptik antara 2 contoh .Meskipun dalam pengujian dapat saja sejumlah contoh disajikan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri ,atau utuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dan komoditi yang sama terutama dari segi konsumen.untuk mempertentangkan contoh-contoh yang di uji dapat menggunakan bahan pembanding (Hastuti,1997).
            Pengujian pembedaan dapat terdiri dari :
1. Uji pasangan
2. Uji segitiga
3. Uji duo-trio
4. Uji pembanding ganda
5. Uji pembanding jamak
6. Uji psangan tuggal
7. Uji pasangan jamak
8. Uji tunggal
2.2 uji duo-trio
            Uji duo – trio adalah uji yang di gunakan untuk mendeteksi adanya perbedaa yang kecil antra dua contoh. Uji ini relative mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Biasanya uji duo-trio digunakan untuk melihat oerlauana baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan serta digunakan utuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara 2 sampel atau mendeteksi perbedaan sifat yang tigkat perbedaan ya sangat sedikit , misalnya untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang di proleh dari 2 kondisi yang sedikit berbeda.dalam uji ini disediakan 3 sampel dengan rrincian 2 sampel sama dan 1 sampel beda, salah satu sampel yang sama di beri tanda s sebagai standart.karena contoh yang dinilai ada 2 maka peluang secara acak adalah ½ atau 50% .uji  duo-trio  merupakan sala satu uji pembeda , uji pembeda ini basanya digunakan untuk mengetahui adanya tidaknny perbedaan antara dua sampel yang disajikan .pada duo-trio ini digunakan sampel yang disajikan , pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding (Kartika, 1987).
           
2.2.1 Prinsip uji duo-trio
Uji duo-trio bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelis disajikan 3 contoh sampel produk berbeda .uji duo-trio hamper sama dengan uji segitiga .tetapi dalam uji ini dari awal telah di tentukan pembanding  yang dibandingkan dengan kedua sampel lainny , dalam penyajian contoh ketiganya disajikan bersamaan.Panelis di minta untuk memilih di antara 2 contoh ;aain yang berbeda dengan pembanding (Hastuti,1987).
2.2.2 Manfaat penggunaan uji duo-trio
            Meurut barasbanyu (2011) manfaat yang dapat diproleh setelah melakukan uji duo-trio yaitu :
a. Dapat mengetahui perbedaan dari suatu bahan pangan baik dalam hal pengolahan bahan baku yang digunakan dan lain-lain.
b. Dapat mengetahui perbedaan antara aroma, warna dan rasa dalam  beberapa bahan pangan
c. Dapat melatih sensitifitas alat indra dalam uji sensori atau pun organoleptik
d. Dapat mengetahui perbedaan karateristikyang dimiliki suatu bahan pangan.
BAB III
METODELOGI
o    Alat dan Bahan
·      Alat-alat yang digunakan adalah :             
1. Piring kecil.
2. Label.
3. Format isian.
4. Tisu.
5. Baki.
·      Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. The merk Tjatoet.
2. The merk Cap Botol.

o    Jenis Panelis
Panelis siswa-siswi SMAKBO semi terlatih.

o    Cara Kerja
A.  Metode sebagai penguji
1.         Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.         Menyajikan sampel pada piring kecil, diberi kode 3 digit angka yang berbeda.
3.         Menyajikannya kepada panelis dan member lembar format yang harus diisi.
4.         Memberikan pengarahan atau instruksi kepada panelis tentang apa yang harus dilakukan.
5.         Mengumpulkan data dari panelis dan menganalisis secara statistic.
B.   Metode sebagai panelis
1.         Mendengarkan instruksi kerja dari penyaji.
2.         Mengisi format isian sesuai instruksi.
3.         Menguji coba sampel yang disediakan dan memberi penilaian dengan cara mencari sampel yang berbeda dari ketiganya dan dua yang sama.
4.         Mengumpulkan format isian kepada penyaji.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
o    Data dan Perhitungan

Tabel : Rekapitulasi data uji segitiga

Nama Panelis
Aroma
Warna
Tekstur
564
752
652
564
752
652
564
752
652

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
1
0
1
0
0
1
0
0

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
0
1
0
0
1
0
0
1

0
0
1
0
0
1
0
0
1

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
0
1
0
0
1
0
0
1

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
1
0
0
1
0
0
1
0

1
0
0
1
0
0
1
0
0

0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
1
0
0
1
0
0
0
0

1
0
0
1
0
0
1
0
0

0
0
1
0
0
1
0
0
1
Jumlah
2
9
4
3
8
4
3
7
5
Keterangan : Kode 564  : Teh Cap Tongji
Kode 752 : Teh Cap Tjatoet
Kode 652 : Teh Cap Tongji
0              =             Contoh sama
1              =             Contoh berbeda

Tabel. Jumlah Terkecil untuk menyatakan beda nyata pada UJI SEGITIGA dengan hipotesa berekor dua
Jumlah Penguji
Jumlah terkecil untuk beda nyata tingkat
5 %
1 %
0,1 %
15
9
10
12


o    Pembahasan
Uji segitiga digunakan untuk mendeteksi perbedaan kecil.Pada uji segitiga, tiga contoh yang berkode berbeda disajikan secara acak dan biasnya pengujian dilaksanakan secara bersamaan. Atau bisa juga diuji secara berurutan dari dua sampel lain. Dalam uji segitiga tidak ada pembanding.Pada penyajian sampel perlu diperhatikan keberagaman ketiga sampel, baik dari aspek ukuran, bentuk, warna atau sifat-sifat contoh yang diujikan seperti aroma, warna, tekstur.Dalam penilaian seorang panelis tidak boleh ragu.
Uji segitiga ini biasanya dilakukan oleh panelis yang agak terlatih dan terlatih. Hal ini dikarenakan dalam uji ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi untuk mencari produk yang berbeda dari yang lain. Panelis tersebut digunakan untuk pengembangan produk baru, perbaikan produk, mempertahankan mutu ataupun pemilihan bahan atau produk terbaik.